Kamis, 18 April 2013

Cashing!

Bicara tentang fisik pasti didunia ini ada dua jenis tipe yang pandai dalam menilai dirinya sendiri :
1. Yang memiliki fisik tampan/cantik dan menarik --- PEDE








2. Yang memiliki fisik kurang baik --- Minder maksimal!



Nah, dimanakah posisi mu dalam kedua jenis kategori yang diatas?



Tulisan ini bukan bermaksud untuk mengintimidasi atau bersifat diskriminasi fisik. 
Tidak sama sekali. Tetapi hanyalah sekedar riset yang sudah gue kumpulkan dari beberapa ahli dan jejaring sosial maupun melalui browsing yang gue dapatkan dari om google tentunya.

Menjadi orang yang percaya diri akan sangat mudah bagi mereka yang dikaruniai fisik yang menarik, apalagi jika ditunjang dengan ekonomi yang bagus pula. Kemanapun mereka pergi, mereka akan menjadi pujaan hati bagi demikian banyak wanita/pria yang terkagum-kagum akan apa yang mereka miliki.
Namun dapatkah rasa percaya diri tersebut dapat dirasakan oleh si buruk rupa yang ditambah miskin pula? Hidup si "kasihan" ini hanya seperti orang yang menanti hukuman mati. Mengalami ketakutan dalam setiap langkah dan tentunya menjalani kehidupan dengan kepala tertunduk sebab penolakan dan hinaan sudah menjadi bagian dari kehidupannya.

Nah, jika kita bebas memilih ( tentunya bukan memilih fisik, karena itu sudah dari sono nya dan tidak mungkin dirubah loh! ) .. Yang gue maksud adalah jika kita bisa memilih kebahagiaan mana yang bisa kita jalankan, mana yang akan kamu pilih?

Harap sedikit perhatian kepada bagian ini :
Fisik itu bersifat sangat sementara, dia hanya memiliki daya jual maksimal 50 tahun, lewat dari itu, semua kepercayaan diri pun akan memudar! Si keren akan kecewa, sebaliknya si kasihan akan tentram!
Jadi patutkah kita bangga dan menjadi selektif dalam menilai fisik? Jawabannya ada di kamu sendiri loh.
Sejatinya yang harus kita banggakan bukan fisik atau nasib, melainkan kepribadian dan karakter kita. Mungkin beberapa diantara kamu yang baca tulisan gue ini memiliki fisik yang standar lah, ekonomi pun pas-pasan, makan aja indomie mulu - bukan lidah yang doyan, tapi kantong yang bahagia. Tenang aja, ga usah manyun dan merasa gue ledekin, kita senasib kok. Selow coy!
janganlah kamu merasa bahwa kamu kena kutuk, ga ada yang menyukai kamu dan merasa bahwa itu krena fisikmu yang kurang!
Pernahkah kamu pikirkan jika kamu mengutuki batagor yang kamu beli dipinggir jalan itu ga enak? Dijamin jika kamu mengutuki dengan suara lantang bahwa batagor tersebut tidak enak, maka kamu siap-siap untuk duel dengan si abang penjual batagor tersebut! Ciyus lah, ga lagi bercanda gue!
Si abang merasa harga dirinya dikoyak dan diinjak seketika itu juga, wong dia yang ciptain batagor itu, mulai dari belanja dipasar sampai pada prosesnya! Wajar kan kalau doi tersinggung?
Nah jika kamu mengutuki diri kamu, kira-kira siapa yang tersinggung? -- Yups, benar! Tuhan lah yang sakit hati, Dia yang menciptakanmu!
Bukan dari belanja dipasar lalu dibuat dari ikan dan aci, kamu bukan batagor yang dapat dinilai dari penampilan dan rasa! Kamu diciptakan dengan maha karya yang cermat. Bukan dengan pertimbangan singkat, tapi dengan RENCANA YANG BESAR!
Yupz, kamu dan saya diciptakan dengan tujuan yang mulia, tidak membedakan si keren atau si kurang keren, tidak juga membedakan status dan latar belakang darah biru atau darah kuning. Kita semua darahnya merah woi! Beset deh tangan sang pangeran negeri dongeng, dijamin darahnya merah. 
Artinya kita semua diciptakan SAMA!
Hanya yang membedakan adalah respon hati saja.
Seprti yang udah gue sebut diatas, menarik fisik pun akan memudar suatu waktu.
Namun karakter yang kuat dan kepribadian yang menarik akan menciptakan suasana hati yang senantiasa bersyukur, dari rasa syukur pun akan tercipta iman yang kokoh.
Kita semua tau  bahwa hanya iman lah yang menjadi bekal ketika kita di "shut down" dari kehidupan ini.
So, mau sampai kapan kita menjadi penghakim akan kehidupan kita sendiri dan bahkan sesama?
Yuk ah berhenti untuk menilai semua yang bersifat tidak abadi.

Berbahagialah dengan apa yang sudah kamu miliki dan maksimalkanlah setiap potensi yang ada pada dirimu. Pandangilah dirimu sesuai dengan kriteria yang menciptakanmu, bukan dari orang sekitar atau penilaianmu sendiri!
Manusia diciptakan serupa dengan Gambaran Allah.
Bayangkan, Allah itu adalah Master of Creator, artinya kita pun dapat menjadi master dalam segala bidang kita. Lihatlah sekarang teknologi sudah berkembang sedemikian pesatnya, itu semua adalah ciptaan manusia yang di design oleh Tuhan!
Potensi kamu besar melebihi apa yang kamu pikirkan tentang dirimu sendiri! 
Syukuri, nikmati dan tingkatkan!
Didalam dunia ini tidak ada yang melebihi antara satu dengan yang lainnya, semuanya sejajar dan dianugerahkan kelebihan yang berbeda!

NASIB? -----------------------------------------------> ADA DIGENGGAMAN TANGANMU!














                                                                      With love : Rolando Rikmawan. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar